Tugas Bahasa Indonesia kali ini adalah mengenai puisi, dan berikut beberapa informasi yang saya ketahui. Namun sebelumnya saya mau meminta maaf jika blog saya kali ini terkesan kurang tertata ataupun rapi. Enjoy!
Puisi
Puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan
penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengonsentrasikan semua kekuatan
bahasa dengan pengonsentrasian struktur fisik dan struktur batinnya. Adalah karya sastra
tertulis yang paling awal ditulis oleh manusia, Herman Waluyo. Puisi sendiri
adalah karya sastra
dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang
padu dan pemilihan kata-kata kias (imajinatif).
Puisi memiliki beberapa unsur yang
saling mempengaruhi dalam keutuhan puisi itu sendiri.
Unsur-unsur yang terdapat dalam
puisi adalah sebagai berikut:
Kata/rima (bunyi-bunyi yang ditimbulkan oleh huruf atau
kata-kata dalam larik dan bait.)
Larik (mempunyai pengertian berbeda dengan kalimat dalam
prosa)
Bait (merupakan kumpulan larik yang tersusun harmonis)
Bunyi/irama (adalah pergantian tinggi rendah, panjang pendek, dan
keras lembut ucapan bunyi)
Makna
Puisi sendiri terbagi menjadi 4
yakni, puisi lama, baru, modern, serta kontemporer.
A.
Puisi Lama
Puisi lama adalah puisi yang terikat
oleh aturan-aturan. Aturan seperti Jumlah kata dalam 1 baris, Jumlah baris
dalam 1 bait, Persajakan (rima), Banyak suku kata tiap baris dan Irama.
Ciri-ciri Puisi Lama
Pengarangnya (anonym) tidak diketahui
Terikat jumlah baris, rima, dan
irama
Berkembang menjadi kesusastraan
lisan
Gaya bahasa yang tetap (statis) dan
klise
Isinya tentang istanasentris dan
fantastis
Jenis-jenis puisi lama
Mantra
Gurindam
Seloka
Kamima
Talibun
Pantun
dibagi 3: Biasa
Talibun
Tarmina
B.
Puisi
Baru
Puisi baru adalah puisi yang tidak
terikat oleh aturan. bentuknya lebih bebas daripada puisi lama baik dalam segi
jumlah baris, suku kata, maupun rima.
Ciri-ciri Puisi Baru
Pengarangnya diketahui
Tidak terikat jumlah baris, rima,
dan irama
Berkembang secara tertulis maupun
lisan
Gaya bahasa yang berubah-ubah
(dinamis)
Isinya tentang kehidupan
Jenis-jenis Puisi Baru
Distikzon
– 2 baris
Terzina
- 3 baris
Quatrain
- 4baris
Quinet
- 5 baris
Sextet
– 6 baris
Septina
- 7 baris
Stansa
– 8 baris
Satena
– 14 baris
Sajak
bebas
C. Puisi Modern
Ciri-ciri Puisi Modern
Bentuknya bebas tetapi mengutamakan ekspresi jiwa.
Penulisannya cenderung eksperimen.
Tata tulis atau tipografinya
mendukung keindahan.
Setiap kata atau bunyi diusahakan mendukung makna, membangkitkan imajinasi dan bernilai estetis (mengandung keindahan atau seni).
Jenis-jenis
Puisi Modern
Balada
Romance
Elegy
himme
epigra&satire
D. Puisi Kontemporer
Ciri-ciri Puisi Kontemporer
Puisi bergaya
mantra dengan sarana kepuitisan berupa pengulangan kata, frasa, atau kalimat.
Gaya bahasa
paralelisme dikombinasi dengan gaya bahasa hiperbola dan enumerasi dipergunakan
penyair untuk memperoleh efek pengucapan maksimal.
Tipografi puisi
dieksploitasi secara sugestif dan kata-kata nonsens dipergunakan dan diberi
makna baru.
Kata-kata dari
bahasa daerah banyak dipergunakan untuk memberi efek kedaerahan dan efek
ekspresif.
Asosiasi bunyi
banyak digunakan untuk memeroleh makna baru.
Banyak
digunakan gaya penulisan prosais.
Banyak
menggunakan kata-kata tabu.
Banyak ditulis
puisi lugu untuk mengungkapkan gagasan secara polos.
Jenis-jenis
Puisi Kontemporer
Puisi Tanpa
Kata
Puisi Mini Kata
Puisi Multi
Lingual
Puisi Tipografi
Puisi Supra
Kata
Puisi Idiom Baru
Puisi Mbeling
Puisi Mbeling
Majas
Majas
atau gaya bahasa adalah
pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh
efek-efek tertentu yg membuat cerita itu semakin hidup, keseluruhan ciri bahasa
sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam menyampaikan pikiran dan
perasaan, baik secara lisan maupun tertulis.
Majas sendiri tergolong menjadi 4, yaitu:
1. Majas Perbandingan
Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan perbandingan
untuk meningkatkan kesan dan juga pengaruhnya terhadap pendengar ataupun
pembaca.
Contoh : Semangatnya keras bagaikan baja.
1a. Metafora
Metafora adalah majas yang mengungkapkan ungkapan secara langsung berupa
perbandingan analogis.
Contoh: Engkau belahan jantung hatiku sayangku. (sangat penting)
1b. Personifikasi
Personifikasi adalah majas yang membandingkan benda-benda tak
bernyawa seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia.
Contoh: Ombak berkejar-kejaran ke tepi pantai.
1c. Alegori
Alegori adalah Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau
penggambaran, biasanya berbentuk cerita yang penuh dengan simbol-simbol bermuatan moral.
Contoh: Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri
tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela
menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan
laut.
1d. Simbolik
Simbolik adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan
benda, binatang, atau tumbuhan sebagai simbol atau lambang.
Contoh: Bunglon, lambang orang yang tak berpendirian
1e. Metonimia
Metonimia adalah majas yang menggunakan ciri atau lebel dari sebuah benda
untuk menggantikan benda tersebut.
Contoh: Di kantongnya selalu terselib gudang garam. (Maksudnya rokok
gudang garam)
1f. Sinekdok
Sinekdok adalah majas yang menyebutkan bagian untuk menggantikan benda
secara keseluruhan atau sebaliknya.
·
Pars pro toto, yaitu menyebutkan sebagian untuk
keseluruhan.
Contoh: Hingga detik ini ia belum kelihatan batang hidungnya.
·
Totem pro parte, yaitu menyebutkan keseluruhan untuk
sebagian.
Contoh: Indonesia akan memilih idolanya
malam nanti.
1g. Simile
Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata
depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, umpama, ibarat, bak, bagai.
Contoh: Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila
yang dimabuk cinta berkorban apa saja.
2. Majas Pertentangan
Majas Pertentangan adalah “Kata-kata berkias yang menyatakan pertentangan
dengan yang dimaksudkan sebenarnya oleh pembicara atau penulis dengan maksud
untuk memperhebat atau meningkatkan kesan dan pengaruhnya kepada pembaca atau
pendengar”.
2a. Antitesis
Antitesis adalah majas yang mempergunakan pasangan kata yang berlawanan
artinya.
Contoh: Miskin kaya, cantik buruk sama saja di mata Tuhan.
2b. Paradoks
Paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan antara pernyataan dan
fakta yang ada.
Contoh: Aku merasa sendirian di tengah kota Jakarta yang ramai ini.
2c. Hiperbola
Majas hiperbola adalah majas yang berupa pernyataan berlebihan dari
kenyataannya dengan maksud memberikan kesan mendalam atau meminta perhatian.
Contoh: Suaranya menggelegar membelah angkasa.
2d. Litotes
Litotes adalah majas yang menyatakan sesuatu dengan cara yang berlawanan
dari kenyataannya dengan mengecilkan atau menguranginya. Tujuannya untuk
merendahkan diri.
Contoh: Mengapa kamu bertanya pada orang yang bodoh seperti saya ini?
3. Majas Penegasan
Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan penegasan untuk
meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”.
3a. Pleonasme
Pleonasme adalah majas yang menggunakan kata-kata secara berlebihan dengan
maksud menegaskan arti suatu kata.
Contoh: Semua siswa yang di atas agar segera turun ke bawah.
3b. Repetisi
Repetisi adalah majas perulangan kata-kata sebagai penegasan.
Contoh: Dialah yang kutunggu, dialah yang
kunanti, dialah yang kuharap.
3c. Paralelisme
Paralelisme adalah majas perulangan yang biasanya ada di dalam puisi.
Contoh:
Cinta adalah
pengertian
Cinta adalah
kesetiaan
Cinta adalah
rela berkorban
3d. Tautologi
Tautologi adalah majas penegasan dengan mengulang beberapa kali sebuah kata
dalam sebuah kalimat dengan maksud menegaskan. Kadang pengulangan itu
menggunakan kata bersinonim.
Contoh: Bukan, bukan, bukan itu maksudku. Aku hanya ingin bertukar pikiran
saja.
3e. Klimaks
Klimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal secara berturut-turut dan
makin lama makin meningkat.
Contoh: Semua pihak mulai dari anak-anak, remaja, sampai orang tua pun mengikuti
lomba Agustusan.
3f. Antiklimaks
Antiklimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal secara berturut-turut
yang makin lama semakin menurun.
Contoh: Di kota dan desa hingga pelosok kampung semua orang merayakan HUT RI ke
-62.
3g. Retorik
Retorik adalah majas yang berupa kalimat tanya namun tak memerlukan
jawaban. Tujuannya memberikan penegasan, sindiran, atau menggugah.
Contoh: Apakah ini orang yang selama ini
kamu bangga-banggakan ?
4. Majas Sindiran
Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan sindiran untuk
meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”.
4a. Ironi
Ironi adalah majas yang menyatakan hal yang bertentangan dengan maksud
untuk menyindir seseorang.
Contoh: Bagus sekali tulisanmu, saking bagusnya sampai tidak dapat aku baca.
4b. Sinisme
Sinisme adalah majas yang menyatakan sindiran secara langsung kepada orang
lain.
Contoh: Lama-lama aku bisa jadi gila melihat
tingkah lakumu yang tidak wajar itu.
4c. Sarkasme
Sarkasme adalah majas sindiran yang paling kasar. Majas ini biasanya
diucapkan oleh orang yang sedang marah.
Contoh: Mau muntah aku melihat wajahmu,
pergi kamu!
Puisi
Candu
Bagaikan gurun yang merindukan
hujan
Koran yang menanti tuk dibaca
Kopi yang butuh akan kemanisan
gula
Dan teh yang mendambakan diri
tuk diseduh
Begitu juga aku
Aku yang selalu merindukanmu
Menanti kehadiranmu
Menanti akan keceriaanmu
Serta mendambakan kehadiranmu
Namun apalah dayaku
Hanyalah seorang pecandu
Pecandu akan semua hal tentang
dirimu
Karena kau adalah candu bagiku
Karena kaulah canduku