Kali ini saya akan membahas
tentang cerita rakyat serta sastra melayu klasik, enjoy!
CERITA RAKYAT
Pengertian cerita
rakyat
Cerita rakyat adalah pernyataan sesuatu budaya kelompok manusia yang mengisahkan berbagai ragam peristiwa yang berkaitan dengan mereka, baik secara langsung atau tidak cerita yg di ciptakan, kemudian berkembang di masyarakat tampa dapa terindentifikas nama penciptanya.
Cerita rakyat adalah pernyataan sesuatu budaya kelompok manusia yang mengisahkan berbagai ragam peristiwa yang berkaitan dengan mereka, baik secara langsung atau tidak cerita yg di ciptakan, kemudian berkembang di masyarakat tampa dapa terindentifikas nama penciptanya.
Fungsi Sosial Cerita Rakyat
Sebagai salah satu folklor lisan, cerita rakyat mempunyai fungsi-fungsi yang menjadikannya penting dan sangat menarik untuk diselidiki.
Sebagai salah satu folklor lisan, cerita rakyat mempunyai fungsi-fungsi yang menjadikannya penting dan sangat menarik untuk diselidiki.
Fungsi-fungsi yang dimaksud
merupakan bagian dari suatu kebudayaan yang terdapat kehidupan sosial
masyarakat.
Jenis-jenis cerita
rakyat
- Dongeng biasanya diceritakan berdasarkan pengetahuan manusia tentang kejadian yang dianggap benar-benar terjadi berpendapat bahwa dongeng merupakan sebuah kisah atau cerita yang lahir dari hasil imajinasi manusia.
- Cerita jenaka biasanya merupakan cerita pendek yg berisi tentang kebodohan/kecerdikan seseorang
- Cerita pelipur lara adalah cerita yang bersifat menghibur orang yang membacanya
- Fabel merupakan cerita yg menggambarkan tentang watak dan budi manusia yg di perankan oleh binatang
- Legenda biasanya menceritakan tentang keadaan pada zaman dahulu yang ada hubungannya dengan asal mula suatu tempat
- Mite ialah cerita yg mempunyai latar belakang sejarah,dianggap suci,banyak mengandung hal gaib, mite ini juga merupakan cerita yang berhubungan dengan keyakinan masyarakat
- Sage adalah cerita yang mengisahkan tentang keberanian, kesaktian, dan kepahlawanan seseorang
- Epos suatu kejadian yang menggambarkan cerita menarik yang sangat populer sebagai bagian dari itihasa sebagaimana yang disebutkan dalam sumber kutipan weda, sebagai sumber ajaran Agama Hindu.
SASTRA
MELAYU KLASIK
Pengertian sastra
melayu klasik
Sastra melayu klasik
juga disebut dengan Sastra melayu lama adalah sastra yang berberbentuk lisan
atau sastra melayu yang tercipta dari suatu ajaran atau ucapan. Ini adalah sastra yang lahir pada masyarakat lama atau tradisional
yakni suatu masyarakat yang masih sederhana dan terikat oleh adat istiadat.
Jenis-jenis sastra melayu
- Fabel adalah suatu cerita atau dongeng yang pelakunya binatang yang berprilaku seperti manusia.
- Legenda adalah cerita yang dikaitkan dengan kepercayaan suatu daerah tentang asal muasal terjadinya sesuatu.
- Mite adalah cerita yang mempunyai latar belakang sejarah, dipercayai oleh masyarakat sebagai cerita yang benar-benar terjadi, dianggap suci, banyak mengandung hal-hal yang ajaib, dan umumnya ditokohi oleh dewa.
- Sage adalah cerita yang mengandung sejarah, tetapi juga tidak terlepas dari fantasi dan imajinasi agar lebih menarik.
- Hikayat adalah cerita yang sumbernya berasal dari kisah-kisah kehidupan raja atau dewa.
- Cerita Jenaka adalah cerita yang didalamnya mengandung unsur komedi atau humor.
Manfaat: Mengetahui cerita cerita zaman dulu dan menambah wawasan seseorang
dari yang membaca tulisan tersebut.
Contoh
cerita rakyat
Timun Mas (Jawa Tengah)
Pada zaman dahulu, hiduplah sepasang suami istri petani. Mereka tinggal di
sebuah desa di dekat hutan. Mereka hidup bahagia. Sayangnya mereka belum saja
dikaruniai seorang anak.
Setiap hari mereka berdoa pada Yang Maha Kuasa. Mereka berdoa agar segera diberi seorang anak. Suatu hari seorang raksasa melewati tempat tinggal mereka. Raksasa itu mendengar doa suami istri itu. Kemudian raksasa itu memberi mereka biji mentimun.
“Tanamlah biji ini. Nanti kau akan mendapatkan seorang anak perempuan” kata sang raksasa. “Terima kasih, Raksasa!” ucap suami istri itu sangat gembira. “Tapi jangan senang dulu, pemberian ini ada syaratnya. Pada usia 17 tahun anak itu harus kalian serahkan padaku,” sahut Raksasa. Suami istri itu sangat menginginkan seorang anak. Karena hal itu tanpa berpikir panjang mereka setuju.
Suami istri petani itu kemudian menanam biji-biji mentimun itu. Setiap hari mereka merawat tanaman yang mulai tumbuh itu dengan sebaik mungkin. Berbulan-bulan kemudian tumbuhlah sebuah mentimun berwarna keemasan.
Buah mentimun itu semakin lama semakin besar dan berat. Ketika buah itu masak, mereka memetiknya. Dengan hati-hati mereka memotong buah itu. Betapa terkejutnya mereka, di dalam buah itu mereka menemukan bayi perempuan yang sangat cantik. Suami istri itu sangat bahagia. Mereka memberi nama bayi itu Timun Mas.
Tahun demi tahun berlalu. Timun Mas tumbuh menjadi gadis yang cantik. Kedua orang tuanya sangat bangga padanya, akan tetapi mereka menjadi sangat takut mengingat janji yang telah mereka setujui, bahwa pada ulang tahun Timun Mas yang ke-17, sang raksasa akan datang untuk menangih janji mengambil Timun Mas.
Setiap hari mereka berdoa pada Yang Maha Kuasa. Mereka berdoa agar segera diberi seorang anak. Suatu hari seorang raksasa melewati tempat tinggal mereka. Raksasa itu mendengar doa suami istri itu. Kemudian raksasa itu memberi mereka biji mentimun.
“Tanamlah biji ini. Nanti kau akan mendapatkan seorang anak perempuan” kata sang raksasa. “Terima kasih, Raksasa!” ucap suami istri itu sangat gembira. “Tapi jangan senang dulu, pemberian ini ada syaratnya. Pada usia 17 tahun anak itu harus kalian serahkan padaku,” sahut Raksasa. Suami istri itu sangat menginginkan seorang anak. Karena hal itu tanpa berpikir panjang mereka setuju.
Suami istri petani itu kemudian menanam biji-biji mentimun itu. Setiap hari mereka merawat tanaman yang mulai tumbuh itu dengan sebaik mungkin. Berbulan-bulan kemudian tumbuhlah sebuah mentimun berwarna keemasan.
Buah mentimun itu semakin lama semakin besar dan berat. Ketika buah itu masak, mereka memetiknya. Dengan hati-hati mereka memotong buah itu. Betapa terkejutnya mereka, di dalam buah itu mereka menemukan bayi perempuan yang sangat cantik. Suami istri itu sangat bahagia. Mereka memberi nama bayi itu Timun Mas.
Tahun demi tahun berlalu. Timun Mas tumbuh menjadi gadis yang cantik. Kedua orang tuanya sangat bangga padanya, akan tetapi mereka menjadi sangat takut mengingat janji yang telah mereka setujui, bahwa pada ulang tahun Timun Mas yang ke-17, sang raksasa akan datang untuk menangih janji mengambil Timun Mas.
Hari yang ditakutkan pasangan petani tesebut
akhirnya tiba, raksasa tersebut datang dan langsung menanyakan keberadaan
anakperempuan mereka. “Tunggulah sebentar. Timun Mas sedang bermain.
Istriku akan memanggilnya,” kata sang petani berusaha menenangkan. Petani itu segera menemui anaknya. “Anakkku, ambillah ini” katanya sambil
menyerahkan sebuah kantung kain. “Ini akan menolongmu melawan sang raksasa, ambil isinya saat raksasa itu mulai mendekat. Sekarang larilah secepat mungkin” katanya. Maka Timun Mas pun segera lari mengikuti perintah sang ayah.
Suami istri itu sedih atas kepergian Timun Mas, tetapi mereka tidak rela kalau anaknya menjadi santapan raksasa, mereka berusaha untuk mengelabui sang raksasa dengan cara membuatnya lama menunggu. Raksasa tersebut menunggu cukup lama an hal ini membuatnya menjadi tak sabar. Seketika sang raksasa tahu bahwa ia telah dibohongi oleh suami istri itu. Dengan marah ia pun menghancurkan pondok petani itu, dan melihat Timun Mas berlari tak jauh dari pondok lalu ia segera mengejarnya ke hutan.
Raksasa berlari mengejar Timun Mas, dan ia semakin dekat. Dengan cepat Timun Mas segera mengambil segenggam garam dari kantung kainnya. Lalu garam itu ditaburkan ke arah Raksasa. Tiba-tiba sebuah laut yang luas pun terhampar. Raksasa terpaksa berenang dengan susah payah.
Timun Mas berlari lagi, tetapi kemudian raksasa itu sudah hampir berhasil menyusulnya. Timun Mas kembali mengambil benda ajaib dari kantungnya. Ia mengambil segenggam cabai. Cabai itu dilemparnya ke arah raksasa. Seketika pohon dengan ranting dan duri yang tajam memerangkap Raksasa. Raksasa berteriak kesakitan. Sementara Timun Mas terus berlari menyelamatkan diri.
Tapi sang raksasa sungguh kuat. Ia lagi-lagi berhasil menerobos semua rintangan yang Timun Mas berikan dan sekarang hampir menangkap Timun Mas. Maka Timun Mas pun mengeluarkan benda ajaib ketiga. Ia menebarkan biji-biji mentimun ajaib. Seketika tumbuhlah kebun mentimun yang sangat luas. Raksasa sangat letih dan kelaparan. Ia pun makan mentimun-mentimun yang segar itu dengan lahap. Karena terlalu banyak makan, raksasa pun tertidur.
Timun Mas kembali melarikan diri. Ia berlari sekuat tenaga. Tapi lama kelamaan tenaganya habis. Lebih celaka lagi karena sang raksasa tiba-tiba terbangun dari tidurnya serta langsung mengejar Timun Mas. Raksasa lagi-lagi hampir menangkapnya. Timun Mas sangat ketakutan. Ia pun melemparkan senjatanya yang terakhir, segenggam terasi udang. Lagi-lagi terjadi keajaiban. Sebuah danau lumpur yang luas terhampar. Raksasa terperangkap di dalamnya, tak bisa bergerak. Tangannya hampir menggapai Timun Mas. Tapi danau lumpur itu menariknya ke dasar. Raksasa panik. Ia tak bisa bernapas, lalu tenggelam.
Timun Mas lega. Ia telah selamat. Timun Mas pun kembali ke rumah orang tuanya. Ayah dan Ibu Timun Mas senang sekali melihat Timun Mas selamat. Mereka menyambutnya. “Terima Kasih, Tuhan. Kau telah menyelamatkan anak kami” ujar mereka gembira.
Sejak saat itu Timun Mas dapat hidup tenang bersama orang tuanya, tanpa ketakutan akan sang raksasa.
Suami istri itu sedih atas kepergian Timun Mas, tetapi mereka tidak rela kalau anaknya menjadi santapan raksasa, mereka berusaha untuk mengelabui sang raksasa dengan cara membuatnya lama menunggu. Raksasa tersebut menunggu cukup lama an hal ini membuatnya menjadi tak sabar. Seketika sang raksasa tahu bahwa ia telah dibohongi oleh suami istri itu. Dengan marah ia pun menghancurkan pondok petani itu, dan melihat Timun Mas berlari tak jauh dari pondok lalu ia segera mengejarnya ke hutan.
Raksasa berlari mengejar Timun Mas, dan ia semakin dekat. Dengan cepat Timun Mas segera mengambil segenggam garam dari kantung kainnya. Lalu garam itu ditaburkan ke arah Raksasa. Tiba-tiba sebuah laut yang luas pun terhampar. Raksasa terpaksa berenang dengan susah payah.
Timun Mas berlari lagi, tetapi kemudian raksasa itu sudah hampir berhasil menyusulnya. Timun Mas kembali mengambil benda ajaib dari kantungnya. Ia mengambil segenggam cabai. Cabai itu dilemparnya ke arah raksasa. Seketika pohon dengan ranting dan duri yang tajam memerangkap Raksasa. Raksasa berteriak kesakitan. Sementara Timun Mas terus berlari menyelamatkan diri.
Tapi sang raksasa sungguh kuat. Ia lagi-lagi berhasil menerobos semua rintangan yang Timun Mas berikan dan sekarang hampir menangkap Timun Mas. Maka Timun Mas pun mengeluarkan benda ajaib ketiga. Ia menebarkan biji-biji mentimun ajaib. Seketika tumbuhlah kebun mentimun yang sangat luas. Raksasa sangat letih dan kelaparan. Ia pun makan mentimun-mentimun yang segar itu dengan lahap. Karena terlalu banyak makan, raksasa pun tertidur.
Timun Mas kembali melarikan diri. Ia berlari sekuat tenaga. Tapi lama kelamaan tenaganya habis. Lebih celaka lagi karena sang raksasa tiba-tiba terbangun dari tidurnya serta langsung mengejar Timun Mas. Raksasa lagi-lagi hampir menangkapnya. Timun Mas sangat ketakutan. Ia pun melemparkan senjatanya yang terakhir, segenggam terasi udang. Lagi-lagi terjadi keajaiban. Sebuah danau lumpur yang luas terhampar. Raksasa terperangkap di dalamnya, tak bisa bergerak. Tangannya hampir menggapai Timun Mas. Tapi danau lumpur itu menariknya ke dasar. Raksasa panik. Ia tak bisa bernapas, lalu tenggelam.
Timun Mas lega. Ia telah selamat. Timun Mas pun kembali ke rumah orang tuanya. Ayah dan Ibu Timun Mas senang sekali melihat Timun Mas selamat. Mereka menyambutnya. “Terima Kasih, Tuhan. Kau telah menyelamatkan anak kami” ujar mereka gembira.
Sejak saat itu Timun Mas dapat hidup tenang bersama orang tuanya, tanpa ketakutan akan sang raksasa.
Dari cerita Timun Mas tersebut
dapat disimpulkan bahwa kita jangan terlalu cepat senang dan menerima tawaran
orang lain, serta membuat persetujuan/perjanjian yang belum tentu dapat kita
penuhi. Karena hal tersebut bisa saja menjerumuskan kita kepada sesuatu yang
buruk.